BRASILIA, Brasil (AP) – Seorang perwakilan mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada Jumat menyerahkan satu set perhiasan berlian yang dia terima selama masa kepresidenannya ke sebuah bank negara, seperti yang diperintahkan oleh pengawas pemerintah di tengah penyelidikan atas hadiah tersebut.
Polisi federal dan jaksa sedang menyelidiki apakah barang-barang yang dibawa ke negara itu dari Arab Saudi adalah hadiah publik yang coba dicegah secara tidak benar oleh Bolsonaro untuk dimasukkan ke dalam koleksi publik kepresidenan, atau hadiah pribadi yang coba diselundupkan oleh Bolsonaro ke Brasil tanpa membayar pajak.
Komisi transparansi Senat juga sedang menyelidiki apakah penjualan kilang oleh raksasa minyak yang dikendalikan negara Brasil itu terkait dengan permata.
Bank negara bagian Caixa Economica Federal menerima kotak batu mulia itu pada Jumat di salah satu cabangnya di ibu kota Brasilia, kata kantor pers bank tersebut kepada The Associated Press. Seorang perwakilan juga menyerahkan senjata api yang diterima Bolsonaro sebagai hadiah dari pihak berwenang di Uni Emirat Arab, menurut kantor pers polisi federal.
Pengawas federal pada hari Rabu memberi Bolsonaro waktu lima hari untuk menyerahkan batu berharga dan senjata yang dia terima saat menjadi presiden.
Media Brasil mulai melaporkan set permata awal bulan ini, bersama dengan satu set lainnya yang disita di bandara internasional di Sao Paulo. Set yang disita, terdiri dari anting-anting, kalung, cincin, dan jam tangan merek Swiss Chopard, diperkirakan bernilai beberapa juta dolar. Tidak ada set yang diumumkan kepada otoritas pajak.
Dokumen dan rekaman video yang diterbitkan oleh pers lokal tampaknya menunjukkan utusan Bolsonaro yang diduga melakukan beberapa kali upaya yang gagal untuk mengambil kembali perhiasan yang disita, hingga hanya beberapa hari sebelum akhir masa kepresidenannya.
Bolsonaro, yang menyangkal melakukan kesalahan terkait hadiah itu, telah berada di Amerika Serikat sejak akhir Desember, hanya beberapa hari sebelum akhir masa jabatan presidennya.
Hadiah tersebut menambah bahaya hukum yang sudah melingkupi politisi populis sayap kanan itu. Dia juga sedang diselidiki atas keterlibatan dalam amukan oleh para pendukungnya di ibu kota negara setelah dia meninggalkan jabatannya dan untuk berbagai tindakan selama kampanye pemilihan presiden dia kalah pada musim gugur yang lalu.
Sumber :